Rabu, November 25, 2009

The Love Guru

dari tataran ilmu sosiologi dinyatakan guru sebagai makhluk serba bisa yang memiliki banyak pengetahuan dan sangat terhormat di masyarakat. Guru di kampung menjadi sosok sentral dengan berbagai kemampuan yang berlapis, guru ditanya tentang obat dari penyakit yang diderita seseorang, bertanya tentang kolam ikan atau pupuk tanaman, malah guru menjadi pembaca doa dalam acara selamatan, guru menjadi panutan tata krama dan teladan bergaul untuk semua lapisan usia, guru menjadi caci maki dan cercaan bila meninggalkan harkat dan nilai-nilai keguruan yang disandangnya itu. Tak mustahil guru terusir dari masyarakatnya karena lupa pada derajat kesosialan dan kemuliaan ilmu-nya. Mestinya, memperingati hari ulang tahun GURU hari ini menjadi moment mengembalikan nilai-nilai keguruan itu pada zaman yang multidimensional ini. Apa mungkin? Mengapa tidak, bukankah guru adalah manusia pilihan diri sendiri, tidak ada yang membentuk kita jadi guru, tapi karena keinginan hati nurani yang terpanggil untuk mengabdi secara ikhlas membangun kecerdasan anak bangsa. Saya masih yakin guru adalah pilihan sadar dan tulus, bukan karena ada lowongan PNS atau meningkatnya kesejahteraan dengan label sertifikasi. Lihat saja, guru masih dihargai sebagai seseorang yang berjiwa sabar sekalipun harus menghadapi berbagai tantangan prilaku peserta didik yang jauh dari nilai-nilai kepatuhan, malah guru masih punya nyali yang kuat menghadapi kemajuan teknologi disekitarnya sekalipun harus berjibaku menggali informasi secara perlahan dan tertinggal oleh kepiawaian peserta didiknya. Guru hari ini berulang tahun, namun kado yang dinantikan belum datang. Entah dari mana, tapi yakin ada yang mengantarkan ke pintu hati dan mengucapkan 'I love guru'

1 komentar:

  1. Hadiahnya cuma dinyanyikan lagu dan dibuatkan puisi. Haha... Emangnya itu bisa membuat perut kenyang.

    BalasHapus