Senin, Januari 25, 2010

blogger visit museum


setiap gerak kehidupan selalu tercatat dalam sejarah, begitu pula kiprah blogger Kayuh Baimbai yang memasuki usia ke 2 dari kehadiran di dunia maya. Bangga rasanya bisa berkumpul dan bersilaturahmi bersama - tanpa beban. Menoreh sejarah tidak semudah menulis posting karena sekali melangkah pantang menyerah apalagi harus meninggalkan arena. Disetiap detik menambah usia, disaat itu pula kita berpikir bagaimana moment menjadi prasasti yang tidak terlupakan. Kali ini sangat funtastic, sebuah prasasti ditorehkan di museum Lambung Mangkurat sebagai pertanda untuk dikenang di masa depan! Sebab, museum itu bukan masa lalu tetapi masa depan, ujar Pak Kacil jua pang. Memang, begitulah sebuah naluri menjadi bagian dari sebuah cita-cita, hasilnya pasti dahsyat!
Selamat ultah, blogger sejati.

Selasa, Desember 29, 2009

rumah banjar TMII

risih mendengar rumah bubungan tinggi sebagai cagar budaya nasional yang berada di TMII kota Jakarta tutup sudah setahun lebih gara-gara kotoran kelelawar, mustahil memang sementara rumah adat provinsi lain bersih dan penuh pengunjung. Ada 2 sebab, ketika aq berkunjung ke sana dua tahun lalu masih baik tapi terasa pengap karena tata letak perangkat budaya dan sekaligus pemeliharaan dan kebersihan memang terasa kurang maksimal, malah ada debu yang melekat tanpa dibersihkan. Kemungkinan lain adalah, kurangnya sdm yang mengerti tentang cagar budaya dan asesorisnya sehingga tidak mampu mengelola secara baik. Hukum alam, kok jauh sekali dari trend tersebut. Apalagi yang bersifat magis sebagaimana disangkakan sungguh sangat kurang masuk akal. Bagaimana visit kalsel 2010 menjadi sukses kalau indikator budaya yang menjadi icon nasional dan seharusnya menjadi tontonan di luar sana tidak terurus. Ayo, nang lagi balumba jadi abah hobnor cuba pang pikirakan bagaimana maurus rumah bubungan tinggi nang di TMII naya, daripada maulah baliho ganal-ganal baik mealokasikan gasan mambaiki icon urang banua nang talantar kada taurus itu. Ayo, jangan mambari supan urang banua nah!

Kamis, Desember 24, 2009

pesan

masa depan itu tidak konstan tapi bergerak sesuai kebaikan kita menjalani kehidupan saat ini

Rabu, Desember 23, 2009

ritual tutup tahun

ada yang merasakan dengan tiba awal tahun berarti umur tambah panjang, namun ada pula yang menganggap usia semakin pendek. Untuk umur panjang ditandai dengan rasya syukur sementara usia yang pendek ditandai keprihatinan yang mendalam. Ritual pun di gelar, bagi yang merasa umur lebih panjang merayakan dengan sukacita melalui tiupan terompet atau nyala kembang api warna-warni, sementara yang berasumsi usia pendek merayakan dengan membaca garis hidup menghitung detik demi detik kematian melalui kilas balik peristiwa masa lalu dan mengukur timbangan untuk masa depan. Ritual tutup tahun sebenarnya refleksi dari perjalanan hidup manusia dengan segala prilakunya, percuma berumur panjang jika sepanjang waktu hanya memiliki prilaku tidak terpuji, percuma merasakan usia semakin pendek kalau sekedar renungan tanpa perbaikan. Ritual tutup tahun merupakan cermin bening yang harus dimiliki setiap orang untuk melihat lebih jelas dirinya di masa depan, mau usia panjang atau usia pendek sama saja karena tanpa upaya merubah ke arah yang lebih baik tentu akan sia-sia. Aku melihat fenomena sebagian besar masyarakat kota lebih mengarah pada hura-hura dalam ritual tutup tahun, di dukung oleh legalitas berbagai kelompok massa, maka berduyun-duyun orang berkumpul di sepanjang jalan menuju simpang empat lambung mangkurat bersorak meniup terompet, menyalakan kembang sarai, membunyikan mercon, bersamaan dengan denting waktu dipucuk cemara berbunyi menandakan akhir tahun. Cermin retak, ritual pun sirna bersama embun pagi, yang berumur panjang kembali dengan prilaku terdahulu sementara yang berusia pendek, terseok-seok mencari jati diri menghadap Illahi.

Senin, Desember 21, 2009

hari ibu

Entah kata dan kalimat yang bagaimana untuk melukiskan kasih sayang ibu kepada anak-anaknya, seorang sastrawan kesulitan mencari idiom yang dapat menunjukkan nilai tak terukur buat membalas curahan hati seorang ibu. Hanya doa yang dapat dipanjatkan kehadapan Allah swt semoga segala hembusan nafas menjadi anugerah surga bagi ibunda. Ibu menjadi bagian dalam perjalanan hidupku hingga kini dan terus membentuk inspirasi pada setiap permasalahan yang kuhadapi. Dan, sebaliknya ibu merasa bahagia sekali jika berada di sampingnya, bercanda agar bisa tertawa, atau berkeluh kesah tentang penyakit dalam diri anaknya. Maka, dengan segala daya upaya membesarkan hati ibu di usia senja merupakan seni yang harus dimiliki anak-anaknya agar hati dan kasih sayang terus berbunga-bunga. Jangan ada lagi tetes air mata dan cemberut sedih terpahat disenyum wajahnya. Ibu kini sudah berusia 70 tahun lebih, masih kokoh bergerak dan terus tersenyum jika berada di sekitar anak-anaknya. Dan, yang menjadi catatan hidup bagi aku tentang ibu adalah perhatian dan cinta-nya pada keluargaku sehingga tak sedikit pun tersisa dari sisa umurnya kecuali bertanya, tingkatkan ibadah siapkan diri mengjadapi Illahi, ini doa yang harus diamalkan tuk selamat hidup dan jaga anak istrimu, maka ibu pun melafalkan doa itu dengan fasih. Semoga di hari yang berbahagia ini ibu tetap menikmati sisa umur dengan semangat beribadah agar mendapat surga Allah yang kekal.

tuk ibunda ‘hj syamsiah sarman’ di kota beriman balikpapan.

Jumat, Desember 18, 2009

ritual budaya 1 Suro 1943

bertepatan dengan tahun baru hijriah, yaitu 1 Muharam 1431H ternyata tanggalan Jawa juga memperingati awal tahun baru yaitu 1 Suro 1943. Hampir seluruh masyarakat Jawa memperingati tahuan baru itu dengan berbagai ritual budaya, seperti kirab pusaka keraton, rebutan tumpeng kue bolu, ruwatan massal, nguras gentong para kyai, larung sesaji di laut dan telaga, rebutan gunungan hasil bumi, lempar ketupat, mandi air kembang jamasan benda pusaka dan kain kelambu kuburan, mandi di kali dan membuang tilasan, dan pembakaran patung ogoh-ogoh sebagai simbol prilaku buruk manusia yang harus dihanguskan. Pemangku adat memberi penegasan bahwa semua itu adalah ritual budaya sehingga tidak harus dikaitkan dengan keyakinan atau kepercayaan tertentu. Ritual budaya yang mulai langka dilakukan kecuali sedikit orang yang masih melestarikan pusaka leluhurnya. Menurutku ini asset pariwisata, mengapa pemda setempat tidak mengayomi dalam bentuk perda atau kalender tahunan kunjungan wisata. Asyik lho, dinikmati bagi pecinta budaya lokal.

Senin, Desember 07, 2009

Desember Awal

memasuki bulan desember begitu banyak peristiwa yang terkuak, ada hingar bingar menggugat gerakan sosial sembilan desember, ada kecemasan presiden atas dampak sosial dan politik dari tuntutan yang emosional dari gerakan tersebut, serta ditahannya seorang bankir illegal karena tidak sanggup membayar bunga investasi modal nasabah, dan yang paling seru hujan petir guntur mewarnai hari-hariku tanpa batas waktu. Lebih nikmat dirasakan sendiri, aku melarikan diri ke pondok kecil di tengah huma…. menanam pohon rambutan entah kapan akan berbuah, mencangkul tanah yang gembur sekedar menaman batang singkong…. lalu memasak air panas di atas dapur kayu sembari bernafas panjang untuk menyalakan api. Makan siang di tepi sungai di tengah ladang hanya dengan mie instan dan sebutir telur serta ditemani secangkir seduhan kopi hangat kapal api dan sebatang rokok rasa mint……… duh nikmatnya. Jauh dari hingar bingar sosial dan pokitik negeri, jauh dari rasa cemas jabatan, serta tak terpikirkan sama sekali bagaimana rasanya kehilamgan uang berjuta-juta karena tak pernah punya tujuan untuk berpoya-poya lewat bunga yang riba. Ah, memang segar ditengah padang ilalang minum air kelapa muda…….. dan nikmat sekali ketika dingin air hujan membasuh wajah kita merasakan ada sentuhan alami dari butir-butir kasih illahi.